BIOLOGI SEL DAN BIOTEKNOLOGI
Kompetensi Dasar:
Bahan ajar ini dikembangkan
untuk mencapai kompetensi penguasaan materi bagi guru sains (biologi),
khususnya tentang materi Biologi Sel/Molekuler dan Bioteknologi. Kompetensi
dasar yang diharapkan untuk dikuasai oleh para guru adalah sebagai berikut.
1. Memahami struktur sel dan fungsinya
sebagai unit dasar kehidupan.
2. Membedakan bioteknologi konvensional dan
modern, serta memahami pentingnya peran bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mampu menyampaikan materi Biologi
Sel/Molekuler dan Bioteknologi secara lebih inovatif
Materi
Materi
sains (biologi) yang dipaparkan dalam bahan ajar ini terdiri dari bahasan
mengenai biologi sel/molekuler dan bioteknologi. Pencetusan kedua bidang kajian
ini untuk diberikan kepada para guru dilandasi oleh adanya pengalaman selama
ini bahwa sebagian besar para guru SMP masih kurang dalam materi tersebut
dibandingkan dengan materi yang lainnya. Walaupun sebenarnya tidak menutup
kemungkinan dari para guru sebagai peserta diklat ada yang masih kurang dalam
materi yang lainnya.
Pembahasan
kedua bidang kajian ini tidaklah terlalu mendalam, walaupun demikian diharapkan
dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada guru-guru sebagai peserta diklat
dan sebagai ”stimulus” untuk mengembangkan diri dalam penguasaan kedua materi
ini dan materi-materi yang lain.
A. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Tubuh
makhluk hidup dikatakan tersusun atas satu dan bahkan ada yang berjuta-juta
sel, yang masing-masing memiliki bentuk dan fungsi tertentu. Lalu, apakah
sel itu? Benarkah sel tersebut adalah unit terkecil dari makhluk
hidup yang dapat melangsungkan proses kehidupan? Manurut teori
sel, sel juga dikatakan sebagai unit dasar kehidupan. Mengapa sel
dikatakan sebagai unit dasar kehidupan? Ternyata dalam proses kehidupan
sel memiliki posisi sebagai berikut.
1. Satuan struktural terkecil dari
mahluk hidup tersebut, sebab baik hewan maupun tumbuhan terdiri atas
jaringan/organ yang tersusun dari banyak sel.
2. Satuan fungsional/fisiologi terkecil,
karena fungsi-fungsi organisme hidup merupakan aktivitas seluler dari organisme
tersebut.
3. Satuan pertumbuhan/perkembangan terkecil,
karena tumbuh dan berkembang suatu organisme multiseluler berawal dari
pembelahan sel-selnya.
4. Satuan faktor herediter terkecil, karena
melalui sel-sel tersebut material genetik/herediter diterima dari induknya dan
akan dipertahankan dalam embrio pada bentuk dewasanya untuk kelak diturunkan
pada keturunannya.
5. Satuan regenerasi terkecil, sebab apabila
suatu jaringan diganti atau diperbaiki, sel tersebutlah yang memegang peranan
utama dalam mencapai tujuan tersebut.
A.1 Sel Prokaryotik dan Eukaryotik
Setiap organisme tersusun dari salah satu
diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda, sel prokariotik dan sel
eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel
prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya mempunyai
sel eukariotik. Kenapa dinamakan sel prokariotik dan
eukariotik? Apa perbedaannya?
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal
dari bahasa Yunani, pro yang berarti “sebelum” dan karyon yang
artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki
nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut
nukleoid, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan
bagian sel lainnya.
Sel eukariotik. Kata eu berarti “sebenarnya” dan karyon
berarti nukleus. Eukariotik mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya
yang dibungkus oleh selubung nukleus.
Lebih lengkap perbedaan antara
sel perokariotik dan eukariotik, kita lihat pada tabel berikut:
Struktur
|
Prokariotik
|
Eukariotik
|
Membran nucleus |
-
|
+
|
Membran plastida |
-
|
+
|
Nukleus |
-
|
+
|
Nukleolus |
-
|
+
|
Plastida |
-
|
+/-
|
Mitokondria |
-
|
+
|
Badan golgi |
-
|
+
|
Kromosom |
+ (tunggal)
|
+ (ganda)
|
DNA |
+ (telanjang)
|
+ (dengan protein)
|
RNA |
+
|
+
|
Histon |
-
|
+
|
Pigmen |
+
|
+
|
Pembelahan |
Amitosis
|
Mitosis/meiosis
|
(A) (B)
Gambar 1.
Penampang Sel (A) = Prokariotik; (B) = Eukariotik
Sel
juga dibedakan atas sel tumbuhan dan sel hewan. Walaupun dibedakan atas sel
penyusun pada tumbuhan dan hewan, setiap sel memiliki bagian utama berupa:
membran palsma, sitoplasma, dan nukleus. Berikut adalah gambar sel tumbuhan dan
hewan. Lihatlah dengan seksama, dari gambar tersebut apakah yang
membedakan antara sel tumbuhan dan sel hewan? Setidaknya ada 4 perbedaan antara sel hewan dan
sel tumbuhan.
(A)
(B)
Gambar 2. Struktur sel: (A)
sel hewan; (B) sel tumbuhan
A.2
Anatomi dan Fisiologi Sel
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau
membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein
(gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein). Lipoprotein
ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah: Protein - Lipid - Protein (Trilaminer Layer). Lemak
bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
Hidrofilik (larut dalam air). Oleh karena itu, selaput plasma bersifat Selektif
Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti
hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput
plasma ini adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu
ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih
ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut dinding
sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa selulosa,
di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan lamel
tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin,
Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel
tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut noktah. Pada noktah/pit
sering terdapat penjuluran sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang
fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel
dinamakan sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel
dinamakan nukleoplasma, sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
digunakan isitilah organel sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah
air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media
terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat
di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Retikulum
Endoplasma (RE.).
Struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis
RE yaitu: RE. Granuler (Rough E.R) dan RE. Agranuler (Smooth E.R).
Fungsi R.E. adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur
Retikulum endoplasma hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Ribosom
(Ergastoplasma). Struktur
ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah tempat
sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Miitokondria
(The Power House). Struktur
berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya
berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat
respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu
mitokondria diberi julukan "The Power House".
Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai
penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya bernama Lisozym.
Badan
Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom). Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.
Sentrosom
(Sentriol).
Struktur
berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun meiosis).
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Plastida. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastida yaitu: a) Lekoplas, plastida berwarna putih
berfungsi sebagai penyimpan makanan (terdiri dari amiloplas untuk
menyimpan amilum, elaioplas (lipidoplas) untuk menyimpan
lemak/minyak, dan proteoplas untuk menyimpan protein); b).
Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi
menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; dan c) Kromoplas,
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya: karotin (kuning);
fikodanin (biru); fikosantin (kuning); fikoeritrin (merah).
Vakuola (rongga
sel). Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola
sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.
Vakuola berisi: a) garam-garam organik, b) glikosida, c) tanin
(zat penyamak), d) minyak eteris (Jasmine pada melati, Roseine
pada mawar, dan Zingiberine pada jahe), e) alkaloid (misalnya kafein,
kinin, nikotin, likopersin dan lain-lain), f) enzim, dan g) butir-butir pati.
Mikrotubulus. Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel". Contoh organel
ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan. Selain itu mikrotubulus berguna
dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
Mikrofilamen. Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.
Peroksisom (Badan Mikro). Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini
senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim
oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu: selaput
inti (karioteka), nukleoplasma (kariolimfa), kromatin/kromosom, dan nukleolus
(anak inti).
A.3 Reproduksi Sel
Kita
mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis, dan Meiosis (pembelahan
reduksi).
Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah
diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada
sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel
membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase.
Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat ”masa istirahat sel”
yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung
pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk
tanaman. Terdapat
perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk
aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Secara garis besar ciri dari setiap tahap
pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut.
1. Profase: pada tahap ini yang
terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom
mulai berduplikasi menjadi kromatid.
2. Metafase: pada tahap ini
kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator)
sehingga pada tahap inilah kromosom/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub
pembelahan sel.
4. Telofase: pada tahap ini terjadi
peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis
(pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Tahapan pembelahan sel mitosis dapat
diganbarkan sebagai berikut.
Gambar 3. Pembelahan mitosis
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual
atau pada jaringan nuftah. Tempat terjadinya pada serbuk sari tanaman atau pada
sel kelamin hewan seperti testis dan ovarium.
Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis
II). Baik pada pembelahan Meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan
seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase
I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali
proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan
empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah
dari jumlah kromosom sel induk. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai
berikut.
Gambar 4. Pembelahan
meiosis I
Setelah mengamati gambar
di atas, bagaimana proses dan bentuk sel dengan kromosomnya pada Meiosis II? Lalu, apakah berbedaan antara Mitosis
dan Meiosis? Pada
hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis
dan Spermatogenesis. Sedangkan pada tumbuhan dikenal Makrosporogenesis
(Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis. Bagaimanakah penjelasan untuk
kedua hal tersebut di atas?
A.4 Siklus Sel
Selama
perkembangannya sampai sel terdiferensiasi, sepertinya sel berada pada tahapan
istirahat, yang disebut fase Interfase (interphase). Rangkaian aktivitas yang
terjadi selama interfase disebut siklus sel. Interfase sejatinya merupakan
proses (fase-fase) pada sel yang akan memungkinkan terjadinya pembelahan sel
selanjutnya. Pada jaringan Mamalia, Interfase umumnya terjadi selama 12 sampai
24 jam. Selama periode ini, sel secara konstan mensintesis RNA, memproduksi
protein, dan ukurannya membesar. Para ahli telah mengetahui bahwa Interfase
dapat dibedakan tas 4 tahapan, yaitu Gap 0 (G0), Gap 1 (G1), S (synthesis)
phase, Gap 2 (G2).
Gap 0 (G0) merupakan waktu di mana sel sudah akan
meninggalkan fase pembelahan. Periode ini dapat dikatakan sebagai sel secara
temporer pada kondisi ”istirahat”. Kondisi itu bisa saja terjadi lebih
permanen, misalnya pada sel neuron, dimana sel tersebut sudah berada pada fase
akhir perkembangannya dan tidak akan membelah lagi.
Gap 1 (G1) merupakan siklus pertama bagi sel untuk menyiapkan
diri dalam fase pembelahan. Proses yang terjadi adalah: ukuran sel membesar,
terjadi pengahsilan RNA dan sintesis protein. Tahapan ini sangat menentukan
karena merupakan kontrol mekanisme siklus sel (sebagai G1 checkpoint) untuk
memastikan bahwa segala sesuatunya untuk sintesis DNA.
S Phase merupakan
tahapan proses terjadinya duplikasi DNA agar pada saat pembelahan sel
dihasilkan sel anak yang sama. Pada tahapan ini lah terjadi replikasi DNA.
Gap 2 (G2) merupakan tahapan di antara sintesis DNA dan
pembelahan sel (M-phase). Pada tahapan ini ukuran sel terus tumbuh dan
diproduksi protein-protein baru. Proses akhir dari tahapan ini juga merupakan
control mekanisme siklus sel yang kedua (G2 checkpoint) untuk menentukan
apakah sel sudah siap untuk memasuki tahap pembelahan (M-phase).
Mitosis or M Phase. Pada
tahapan ini pertumbuhan sel dan produksi protein berhenti. Semua energi yang
tersimpan di dalam sel tersebut difokuskan untuk mendukung proses pembelahan. Dari
segi waktu, terjadinya pembelahan Mitosis lebih pendek daripada
Interfase, kira-kira hanya berlangsung 1 sampai 2 jam. Sama seperti pada G1 dan
G2, pada pertengahan proses pembelahan juga ada mekanisme control yang disebut Metaphase
checkpoint untuk memastikan bahwa sel memiliki kesiapan untuk
menuntaskan proses pembelahannya.
A.5 Materi Genetik
Di dalam nukleus terdapat kromosom
yang tersusun atas materi genetik berupa DNA. Di dalam DNA tersebut terdapat
fragmen pengkode suatu sifat tertentu yang akan diwariskan. Fragmen tersebut
adalah gen (DNA). Selain DNA, jenis asam nukleat yang lain adalah RNA. Keduanya
juga disebut polinukleotida karena merupakan
asam nukleat yang terdiri dari untaian nukleotida.
DNA (Deoxyribonucleic
acid). DNA
merupakan penyusun utama kromosom dan gen. DNA memiliki struktur yang terdiri
dari: a) gula pentosa berupa deoksiribosa; b) fosfat (sebagai
penghubung dan pengikat molekul gula); dan c) basa nitrogen (purin:
berupa adenin dan guanin; pirimidin: berupa timin dan sitosin). Di dalam suatu
molekul DNA, urutan nukleotida (basa nitrogen) pada rantai yang satu tidak
dapat ditentukan, tetapi harus merupakan komplementer dengan urutan nukleotida
pada rantai pasangannya. Jika rantai I: 5’ TGS – AGT – ATT – SGA 3’, maka
bagaimanakah susunan nukleotida pada rantai II?
RNA (Ribonucleic
acid). RNA
berperan penting dalam sintesis protein. RNA memiliki struktur yang terdiri
dari: a) gula pentosa berupa ribosa; b) fosfat (sebagai
penghubung dan pengikat molekul gula); dan c) basa nitrogen (purin:
berupa adenin dan guanin; pirimidin: berupa urasil dan sitosin). Molekul RNA
ada tiga jenis, yaitu m-RNA, r-RNA, dan t-RNA. Ketiga jenis RNA tersebut
terlibat dalam sintesis protein dengan fungsi sebagai berikut.
m-RNA
|
Membawa informasi genetik ke ribosom dalam
bentuk kodon untuk memerinci urutan asam amino dalam rantai protein yang akan
dibentuk
|
r-RNA
|
Merupakan komponen sub unit ribosom
|
t-RNA
|
Mengidentifikasi asam amino yang sesuai
dengan informasi genetik yang dibawa oleh m-RNA dan mengangkut/memindahkan ke
ribosom
|
B. BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi kita. Sebagai seorang guru
biologi, apakah definisi bioteknologi menurut Anda? Banyak ahli yang
menyampaikan definisi tentang bioteknologi, tetapi pada intinya sama yaitu ”upaya
untuk merekayasa organisme maupun komponen organisme untuk menghasilkan barang
dan jasa yang penting bagi kehidupan manusia”. Merekayasa organisme atau
komponen organisme maksudnya bahwa penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan
rekayasa genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia. Berdasarkan pengertian itu, bioteknologi memiliki
ciri-ciri utama sebagai berikut: 1) adanya agen biologi berupa mikroorganisme,
tumbuhan atau hewan; 2) adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri; 3) produk
yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Kapankah
manusia mulai mengenal atau melakukan aktivitas dalam bidang bioteknologi?
Ternyata aktivitas yang terkait dengan bioteknologi sudah dimulai sebelum
masehi untuk membuat minuman anggur, bir dan tape menggunakan ragi. Selanjutnya
semakin berkembang dengan adanya penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick
pada tahun 1953, penemuan enzim retriksi (pemotong DNA) tahun 1952, penemuan
plasmid sebagai vektor pada tahun 1972, dan pada tahun 2000 telah berhasil
ditemukan pemetaan rekombinasi DNA di laboratorium.
Berdasarkan
perkembangannya tersebut, bioteknologi dibedakan menjadi dua, yaitu 1)
Bioteknologi Konvensional dan 2) Bioteknologi Modern
B.1 Bioteknologi Konvensional
Dalam
penerapannya menggunakan mikroorganisme (bakteri dan jamur) secara langsung dan
sederhana untuk menghasilkan barang dan jasa. Prosesnya dikenal dengan istilah
fermentasi. Berdasarkan perkembangan bioteknologi, bioteknologi konvensional
dibedakan lagi menjadi Bioteknologi Produksi Makanan dan Minuman (biotek
generasi pertama), Bioteknologi di bawah Kondisi non-Steril (biotek generasi
kedua), dan Bioteknologi di bawah Kondisi Steril (biotek generasi ketiga).
Ada
beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional untuk produksi makanan dan
minuman. Mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan, contohnya: Rhizopus
oryzae untuk pembuatan tempe, Neurospora sp untuk pembuatan oncom,
dan lain-lain produk makanan dan minuman. Sebutkanlah lima contoh lagi
yang sering menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari! Mikroorganisme sebagai bahan pangan, contohnya:
mikroprotein yang merupakan produk makanan berasal dari benang-benang jamur Fusarium
graminearum. Bagaimana dengan protein sel tunggal (PST/SCP), apakah
juga termasuk ke dalam bagian ini?
Bioteknologi konvensional di bawah kondisi
non steril pada prinsipnya merupakan proses fermentasi terbuka. Contohnya, produksi
bahan kimia: aseton, asam sitrat, pengolahan air limbah, dan pembuatan kompos.
Bioteknologi
konvensional di bawah kondisi steril merupakan diterapkan dalam pembuatan
hormon, beberapa jenis asam amino dan asam organik, vaksin dan antibiotik
(penisilin, streptomisin, tetrasiklin, dll).
B.2 Bioteknologi Modern
Berdasarkan
perkembangan bioteknologi, istilah ini sering juga disebut Bioteknologi
Generasi baru. Dalam penerapannya lebih kepada mengoptimalkan pemanfaatan
biologi sel dan biologi molekuler untuk membuat/menghasilkan produk yang
berguna bagi kehidupan manusia.
Penerapan
bioteknologi modern memfokuskan kepada bidang-bidang teknologi reproduksi,
radiasi, hidroponik/aeroponik, dan rekombinasi gen. Dalam perkembangannya
dewasa ini, lebih memfokuskan pada penggunaan alat-alat modern dan menyembuhkan
penyakit menurun.
Teknologi
reproduksi menyangkut kultur jaringan, inseminasi buatan, bayi tabung, dan kloning.
Radiasi digunakan untuk pengawetan makanan dan membuat mutan.
Hidroponik/aeroponik diarahkan untuk sistem pertanian tanpa tanah dan dengan
akar menggantungdi udara (tanpa menempel pada media tanam). Rekombinasi gen
(rekayasa genetika) merupakan penggabungan gen (DNA) yang berasal dari
organisme yang berbeda sehingga terbentuk gen (DNA) rekombinan. Contoh rekayasa
genetika, misalnya pembuatan insulin dan organisme transgenik.
B.3 Rekayasa Genetika
Secara ilmiah lebih dikenal dengan
istilah teknologi rekombinan DNA – rDNA). Jadi, rekayasa genetika adalah teknik
pencangkokan gen (DNA) dari suatu makhluk hidup pada DNA makhluk hidup lainnya,
sehingga dihasilkan susunan materi genetik yang baru yang akan memberikan
perubahan sifat bagi makhluk hidup yang memilikinya. Dalam hal ini terjadi pelibatan
penggunaan mikroorganisme serta pemanfaatan teknik penelitian mikrobiologi dan
biokimia yang sangat spesifik.
Bagaimanakah perkembangan
teknologi rekombinan DNA?
Sebagai peletak dasar berkembangnya teknologi rekombinan DNA adalah G. Mendel
pada tahun 1866, mengusulkan hukum dasar ilmu keturunan (heredity) berdasarkan
hasil percobaan penyilangan dengan menggunakan pea plants. Selanjutnya
diikuti dengan penemuan-penemuan dan pandangan-pandangan baru dari beberapa
ahli, seperti:
1.
Walther Flemming (1882)
untuk pertama kalinya menemukan kromosom;
2.
T. H. Morgan (1910),
melalui percobaan dengan menggunakan lalat buah mengungkapkan bahwa sex
sebagai penentu sifat keturunan. Selanjutnya dipastikan bahwa gen sebagai
penentu sifat terletak dalam kromosom;
3.
Aldous Huxley (1932),
seorang novelis yang pertama kali menyajikan pandangannya mengenai genetic
engineering;
4.
J. Watson & F.
Grick (1953), menggetarkan dunia dengan penemuannya mengenai struktur molekul
DNA double helix yang mengandung kode genetik;
5.
Satu Tim Peneliti
dari Harvard Medical School (1969), untuk pertama kalinya berhasil mengisolasi
gen suatu DNA dari bakteri yang berperan dalam metabolisme gula;
6.
Stanley Cohen &
Harbert Boyer (1973) berhasil menyisipkan sebuah gen dari katak Afrika ke dalam
DNA bakteri. Penemuan inilah yang menandai permulaan lahirnya rekayasa
genetika.
Hampir
semua proyek penelitian rekayasa genetika (rDNA) dimulai dari langkah pemisahan
gen yang diinginkan dari gen-gen lainnya yang terdapat dalam host cell.
Selanjutnya memindahkan gen yang diinginkan (rDNA) tersebut ke dalam mikroba
yang dianggap tepat. Introduksi rDNA ke dalam mikroba yang sesuai, dilakukan
melalui proses transformasi. Secara sederhana, teknologi rDNA dapat dibuat
skemanya sebagai berikut pada Gambar 5.
Gambar 5. Skema teknologi DNA rekombinan
Pembentukan DNA rekombinan (atau chimaer) melibatkan beberapa
proses:
1. pengguntingan rantai DNA pada tempat-tempat yang
spesifik menggunakan enzim endonuklease (restriction endonuclease)
2. pemilihan sebuah “wadah” yang mengandung DNA untuk
mengakomodasikan fragmen DNA “asing”
3. penyambungan fragmen DNA “asing” dengan molekul
DNA yang terdapat pada “wadah” dengan bantuan enzim ligase
4. ekspresi DNA hibrid (DNA chimaer) pada sel
hospes, misalnya bakteri
5. pemilihan klon bakteri yang hanya mengandung DNA
hibrid, yang dapat menghasilkan protein yang diinginkan.
Ada beberapa contoh enzim
endonuklease, misalnya EcoRI yang mengenal urutan GAATTS dan memotong rantai
DNA di antara G dan A. Wadah yang biasa digunakan disebut plasmid.
Plasmid adalah molekul DNA kecil yang bentuknya seperti lingkaran dalam
sitoplasma bakteri dan dapat melakukan replikasi secara mandiri.
Teknologi DNA rekombinan dapat
dijelaskan prosesnya secara sederhana seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Pembuatan plasmid dan
mekanisme penyisipan gen
Kita
sering mendengar istilah kloning gen. Apakah yang dimaksud dengan kloning?
Jika individu A disebut sebagai klonnya individu B, apa yang bisa kita
deskripsikan dari fenomena ini? Kita juga mengenal istilah identik dalam
biologi, yang maksudnya bahwa secara genotipe dan “fenotipe” sama. Kalau
demikian, apakah pembuatan stek tanaman termasuk kloning? Apakah dua anak
kembar yang berasal dari satu sel telur juga kloning?
Selain
teknologi rekombinan DNA dan istilah kloning gen, kita juga mengenal istilah kultur
jaringan dalam rekayasa genetika. Kultur jaringan (sel) adalah mengkultur/membiakkan jaringan (sel) untuk
memperoleh individu baru. Prinsip dalam proses kultur jaringan adalah
memanfaatkan sifat totipotensi sel. Apakah yang dimaksud dengan
totipotensi?
Dalam
praktenya, kultur jaringan menerapkan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: 1)
perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman; 2) kultur in
vitro, yaitu teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan; dan 3) penggunaan
media buatan yang steril.
Penemu
pertama teknik kultur jaringan adalah F.C. Steward menggunakan jaringan floem
akar wortel. Skema teknik kultur jaringan sederhana yang dilakukan oleh Steward
terhadap tanaman wortel (Daucus carota) adalah seperti pada Gambar 7 di
bawah ini.
Gambar 7. Skema teknik kultur jaringan
sederhana
Berdasarkan
skema pada Gambar 7 tersebut di atas, bagaimanakah tahapan-tahapan umum yang
dilakukan untuk perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan? Cobalah
dideskripsikan!
Jelaslah
bahwa perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan memiliki
manfaat/keuntungan bagi perkembangan dunia pertanian. Adapun keuntungannya
adalah sebagai berikut.
1. Bibit (hasil) yang didapat berjumlah
banyak dan dalam waktu yang singkat.
2. Sifat identik dengan induk.
3. Dapat diperoleh sifat-sifat yang
dikehendaki.
Metabolit sekunder tanaman segera didapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar