MEMBUAT KESEPAKATAN
KELAS
Kesepakatan adalah cara yang efektif untuk mencegah
berbagai masalah disiplin, termasuk disiplin dalam pembelajaran. Kesepakatan
perlu diterapkan dalam berbagai situasi dan latar belakang baik di sekolah, di
rumah maupun dalam situasi sosial lainnya di tempat umum. Kesepakatan memberi
kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat dan merasa berdaya, tidak semata
menjadi objek sebuah peraturan atau kebijakan.
Agar dapat membuat kesepakatan kelas, sangatlah penting
untuk memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip kesepakatan kelas, antara lain :
1. Melibatkan semua pihak
Kelebihan dari kesepakatan adalah sifat kepemilikannya. Saat
semua pihak terlibat, tanggung jawab didorong dari dalam diri. Pastikan
siswa/anak memahami tujuan dibuatnya kesepakatan, yaitu panduan berperilaku
baik dalam keseharianMemuat nilai yang dianggap penting
2. Memuat Nilai Penting
Pastikan siswa/anak paham bahwa sangatlah penting kita
membuat kesepakatan agar situasi dan suasana pembelajaran berlangsung dengan
baik Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pembelajaran.
3. Dipahami oleh semua pihak
Pastikan semua pihak mendapatkan kesempatan untuk merespons
dan berperan aktif dalam pembuatan kesepakatan. Hindari pembuatan kesepakatan
sekadar untuk mendapatkan persetujuan.
4. Singkat
Agar mudah diingat dan efektif dalam pelaksanaannya,
kesepakatan dibuat singkat.
5. Dibuat tertulis dan mudah diakses
sewaktu-waktu
Letakkan di tempat yang mudah dilihat, seperti di dinding
kelas, di depan pintu kelas. Bantuan visual atau berupa poster dapat memudahkan
untuk mengingat dan lebih menarik untuk dibaca.
6.
Memuat kesekuensi pelanggaran
Tak jarang sebuah
pelanggaran diikuti dengan konsekuensi alami bagi pelanggarnya, misal: merasa
tidak nyaman sendiri dan malu. Sebelum menentukan sebuah konsekuensi, lihat
situasinya apakah pelanggaran tersebut memerlukan konsekuensi tambahan,
seperti: pemanggilan ke ruang BK. Hindari konsekuensi yang bersifat “hukuman”,
misalnya: melibatkan fisik atau tidak menjaga harga diri siswa/anak. Hukuman
tidak memberikan pengalaman belajar yang baik.
7. Refleksi secara berkala
Seiring tahap perkembangan anak dan perubahan situasi,
diperlukan evaluasi atas kesepakatan. Karena adanya kebutuhan yang bertambah/berkurang,
evaluasi atas kesepakatan pun secara berkala mutlak dilakukan. Hal ini penting
disebutkan di awal saat membuat kesepakatan agar semua pihak dapat berperan
aktif seiring berjalannya penerapan kesepakatan.
Mengacu
pada prinsip di atas maka Langkah-langkah untuk menyusun kesepakatan kelas dalam
situasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara virtual dengan aplikasi zoom
meeting yang saya lakukan antara lain :
1.
Menanyakan tentang pendapat murid tentang
masalah yang dihadapi dan yang membuat mereka nyaman saat berada di kelas.
Setelah ditanya, respon munjukan bahwa mereka menginginkan suasa kelas yang santai,
tenang, nyaman dan bersih.
2.
Mengajukan pertanyaan lagi ke murid tentang
bagaimana cara untuk mencapai kelas seoerti itu. Respon murid menunjukkan bahwa
kesepakatan kelas sangat diperlukan.
3.
Melakukan diskusi untuk mendapatkan umpan
balik dari murid sehingga kita bisa mengambil kesimpulan dari ide murid
tersebut. Beberpa murid menyampaikan pendapat untuk mencapai suasana kelas yang
nyaman, tenang dan bersih diperlukan
sikap jujur dan saling menghormati. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa
saling menghargai itu penting dalam diskusi, hadir tepat waktu juga penting,
piket harus selalu mengerjakan tugasnya agar kelas tetap bersih.
4.
Setelah memperoleh ide dari murid
selanjutnya saya mengubah ide itu menjadi kesepakatan dengan mengubah bahasa
agar menjadi bahasa dengan maksud positif
5.
Setelah menjadi kesepakatan dan disetujuai
oleh semua murid, saya selanjutnya membuat kesepakatan dalam bentuk poster kesepakatan
kelas.
6.
Setelah selasai membuat poster, kemudian
poster tersebut saya kirim di grop Whatshap untuk dilihat bersama dan
memperoleh tanda tangan murid.
7.
Melaksanakan kesepakatan kelas secara
bersama-sama meksipun secara virtual.
8.
Melakukan refleksi poster kesepakatan bila
ada yang masih tidak cocok.
Namun
dalam proses pembuatan kesepakatan tersebut tentu saja ada kendala atau
tantangan yang dihadapi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi selama
penyusunan kesepakatan kelas antara lain :
1.
Masih banyak murid yang enggan ,mengeluarkan
idenya saat ditanya tentang suasana kelas yang diinginkan selama proses
pembelajaran.
2.
Masih banyak murid yang terlabat masuk ruang
virtual
3.
Suara murid saat berbicara menyampaikan ide
sering terputus karena jaringan internet tidak stabil.
4.
Kesulitan dalam membuat hasil kesepatan
kelas dalam bentuk poster.
Setelah
melakukan proses pembuatan kesepakatan kelas dengan berbagai tantangan di atas,
akhirnya tepat pukul 8.30 am WITA kesepakatan kelas berhasil kami susun secara
bersama-sama seperti gambar di bawah ini.
Gambar 01. Poster kesepakatan kelas 9 SMP Negeri 3 Petang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar