Senin, 07 Desember 2020

Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Budaya Positif

 

MEMBUAT KESEPAKATAN KELAS

 

Kesepakatan adalah cara yang efektif untuk mencegah berbagai masalah disiplin, termasuk disiplin dalam pembelajaran. Kesepakatan perlu diterapkan dalam berbagai situasi dan latar belakang baik di sekolah, di rumah maupun dalam situasi sosial lainnya di tempat umum. Kesepakatan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat dan merasa berdaya, tidak semata menjadi objek sebuah peraturan atau kebijakan.

Agar dapat membuat kesepakatan kelas, sangatlah penting untuk memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip kesepakatan kelas, antara lain :

1.      Melibatkan semua pihak

Kelebihan dari kesepakatan adalah sifat kepemilikannya. Saat semua pihak terlibat, tanggung jawab didorong dari dalam diri. Pastikan siswa/anak memahami tujuan dibuatnya kesepakatan, yaitu panduan berperilaku baik dalam keseharianMemuat nilai yang dianggap penting

 

2.      Memuat Nilai Penting

Pastikan siswa/anak paham bahwa sangatlah penting kita membuat kesepakatan agar situasi dan suasana pembelajaran berlangsung dengan baik Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pembelajaran.

 

3.      Dipahami oleh semua pihak

Pastikan semua pihak mendapatkan kesempatan untuk merespons dan berperan aktif dalam pembuatan kesepakatan. Hindari pembuatan kesepakatan sekadar untuk mendapatkan persetujuan.

 

4.      Singkat

Agar mudah diingat dan efektif dalam pelaksanaannya, kesepakatan dibuat singkat.

 

5.      Dibuat tertulis dan mudah diakses sewaktu-waktu

Letakkan di tempat yang mudah dilihat, seperti di dinding kelas, di depan pintu kelas. Bantuan visual atau berupa poster dapat memudahkan untuk mengingat dan lebih menarik untuk dibaca.

 

6.      Memuat kesekuensi pelanggaran

Tak jarang sebuah pelanggaran diikuti dengan konsekuensi alami bagi pelanggarnya, misal: merasa tidak nyaman sendiri dan malu. Sebelum menentukan sebuah konsekuensi, lihat situasinya apakah pelanggaran tersebut memerlukan konsekuensi tambahan, seperti: pemanggilan ke ruang BK. Hindari konsekuensi yang bersifat “hukuman”, misalnya: melibatkan fisik atau tidak menjaga harga diri siswa/anak. Hukuman tidak memberikan pengalaman belajar yang baik.

7.      Refleksi secara berkala

Seiring tahap perkembangan anak dan perubahan situasi, diperlukan evaluasi atas kesepakatan. Karena adanya kebutuhan yang bertambah/berkurang, evaluasi atas kesepakatan pun secara berkala mutlak dilakukan. Hal ini penting disebutkan di awal saat membuat kesepakatan agar semua pihak dapat berperan aktif seiring berjalannya penerapan kesepakatan.

 

Mengacu pada prinsip di atas maka Langkah-langkah untuk menyusun kesepakatan kelas dalam situasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara virtual dengan aplikasi zoom meeting yang saya lakukan antara lain :

1.    Menanyakan tentang pendapat murid tentang masalah yang dihadapi dan yang membuat mereka nyaman saat berada di kelas. Setelah ditanya, respon munjukan bahwa mereka menginginkan suasa kelas yang santai, tenang, nyaman dan bersih.

2.    Mengajukan pertanyaan lagi ke murid tentang bagaimana cara untuk mencapai kelas seoerti itu. Respon murid menunjukkan bahwa kesepakatan kelas sangat diperlukan.

3.    Melakukan diskusi untuk mendapatkan umpan balik dari murid sehingga kita bisa mengambil kesimpulan dari ide murid tersebut. Beberpa murid menyampaikan pendapat untuk mencapai suasana kelas yang nyaman, tenang dan bersih  diperlukan sikap jujur dan saling menghormati. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa saling menghargai itu penting dalam diskusi, hadir tepat waktu juga penting, piket harus selalu mengerjakan tugasnya agar kelas tetap bersih.

4.    Setelah memperoleh ide dari murid selanjutnya saya mengubah ide itu menjadi kesepakatan dengan mengubah bahasa agar menjadi bahasa dengan maksud positif

5.    Setelah menjadi kesepakatan dan disetujuai oleh semua murid, saya selanjutnya membuat kesepakatan dalam bentuk poster kesepakatan kelas.

6.    Setelah selasai membuat poster, kemudian poster tersebut saya kirim di grop Whatshap untuk dilihat bersama dan memperoleh tanda tangan murid.

7.    Melaksanakan kesepakatan kelas secara bersama-sama meksipun secara virtual.

8.    Melakukan refleksi poster kesepakatan bila ada yang masih tidak cocok.

 

Namun dalam proses pembuatan kesepakatan tersebut tentu saja ada kendala atau tantangan yang dihadapi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi selama penyusunan kesepakatan kelas antara lain :

1.    Masih banyak murid yang enggan ,mengeluarkan idenya saat ditanya tentang suasana kelas yang diinginkan selama proses pembelajaran.

2.    Masih banyak murid yang terlabat masuk ruang virtual

3.    Suara murid saat berbicara menyampaikan ide sering terputus karena jaringan internet tidak stabil.

4.    Kesulitan dalam membuat hasil kesepatan kelas dalam bentuk poster.

 

Setelah melakukan proses pembuatan kesepakatan kelas dengan berbagai tantangan di atas, akhirnya tepat pukul 8.30 am WITA kesepakatan kelas berhasil kami susun secara bersama-sama seperti gambar di bawah ini.

Gambar 01. Poster kesepakatan kelas 9 SMP Negeri 3 Petang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar