Selasa, 09 Februari 2021

Sistem Reproduksi Manusia Kelas IX SMP


Sistem Reproduksi Manusia




A. Pembentukan sel gamet

Klik Disini untuk melanjutkan.

Kemampuan reproduksi manusia bertujuan untuk menghasilkan keturunan. Dan organ reproduksi pada pria dan wanita memiliki peranan penting dalam proses reproduksi itu sendiri.

B. Organ Reproduksi
Organ reproduksi manusia, baik pria maupun wanita, memiliki sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki fungsi dan keunikannya sendiri secara genetik. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut.

Sistem Reproduksi Wanita Bagian Luar















Gambar  01. Organ reproduksi wanita 
Sumber : https://kumparan.com/berita-hari-ini/sistem-reproduksi-manusia-penjelasan-dan-bagian-bagiannya-1ughfzpdLNT

1. Labium Mayor dan Labium Minor

Labium mayor dan labium minor merupakan lapisan terluar yang melindungi organ reproduksi wanita. Labium mayor ini ditumbuhi rambut kemaluan.

Pada labium mayor terdapat cairan lubrikasi yang dihasilkan oleh kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Sedangkan labium minor berukuran lebih kecil dan letaknya jauh lebih dalam dari labium mayor.

2Klitoris

Klitoris merupakan tonjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Klitoris ada di bagian atas pertemuan labia mayor dan labia minor. Sama seperti penis pada pria, klitoris juga mampu mengalami ereksi dan stimulasi.

3. Hymen
Hymen merupakan sekat antara organ genital luar dan genital dalam. Hymen adalah suatu selaput yang melindungi vagina dan memiliki banyak pembuluh darah.

Sistem Reproduksi Wanita Bagian Dalam

  1. Ovarium
Ovarium merupakan bagian penting dalam sistem reproduksi wanita. Dalam menjalankan fungsinya sebagai organ reproduksi, ovarium bertugas menghasilkan sel telur (ovum) yang nantinya akan dibuahi oleh sel sperma.
Selain itu, ovarium juga memproduksi hormon-hormon yang berperan dalam reproduksi wanita. Dalam siklus menstruasi normal, indung telur melepaskan sel telur setiap 28 hari atau lebih.
  1. Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran yang berfungsi sebagai tempat keluarnya ovum atau sel telur dari ovarium. Pada saluran tuba fallopi inilah sel telur akan dibuahi sperma. Kemudian setelah terjadi fertilisasi, terbentuk zigot yang akan berjalan menuju dinding rahim.
  1. Uterus
Uterus atau biasa disebut dengan istilah rahim ialah organ di mana zigot mengalami perkembangan. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum. Rahim berbentuk buah pir dan merupakan organ berongga.
Dinding uterus tersusun oleh endometrium dan otot polos. Sel-sel yang menyusun uterus ini bersifat elastis, sehingga ukurannya bisa membesar dan mengecil.
  1. Vagina
Vagina merupakan saluran elastis dan berotot yang terletak di antara lubang uretra dan rektum. Vagina bagian atas terhubung dengan leher rahim, sementara di sisi lainnya langsung menuju bagian luar tubuh.
Saat berhubungan seksual, vagina akan memanjang dan melebar untuk menerima penetrasi. Vagina akan membuka jalan sperma dan menjadi jalan keluar janin saat dilahirkan.
Sistem Reproduksi Pria Bagian Luar
Gambar 02 : Organ Reproduksi Pria
Sumber : https://kumparan.com/berita-hari-ini/sistem-reproduksi-manusia-penjelasan-dan-bagian-bagiannya-1ughfzpdLNT/full
  1. Skrotum
Skrotum merupakan organ reproduksi pria yang ada di bagian luar. Skrotum berfungsi sebagai pelindung testis. Selain itu, skrotum juga memiliki peran dalam mengatur suhu testis.
  1. Penis
Penis merupakan organ vital pada pria yang digunakan untuk berhubungan seks. Ketika terjadi rangsangan, bagian korpus yang tersusun oleh jaringan erektil membuat penis menjadi ereksi. Penyebabnya karena adanya aliran darah yang memasuki jaringan tersebut.

Sistem Reproduksi Pria Bagian Dalam

  1. Testis
Testis juga disebut dengan istilah buah zakar. Testis merupakan organ reproduksi pada pria yang menghasilkan sel sperma dan hormon yang berkaitan dengan reproduksi pria. Testis terletak di dalam skrotum dan dilindungi oleh skrotum.
  1. Epididimis
Epididimis adalah sebuah saluran panjang dan berkelok-kelok yang memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi pria. Epididimis disebut sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma. Setelah sperma matang, sperma dikeluarkan dari epididimis.
  1. Vas Deferens
Vas deferens merupakan saluran yang menuju kelenjar prostat. Dilihat dari penampang anatomi, vas deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Vas deferens ini berfungsi menyalurkan sperma menuju kelenjar vesikula seminalis.
  1. Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang menghubungkan dari vas deferens sampai uretra. Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urin menuju penis. Jadi, ekskresi urin dan sperma keluar melalui saluran yang sama.


C. Gangguan dan Penyakit

Penyakit reproduksi adalah penyakit yang terjadi pada organ-organ reproduksi. Organ-organ reproduksi wanita meliputi sel telur, ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Organ reproduksi pria terdiri dari sperma, testis, epididimis, vas deferens, uretra, dan penis. Penyakit reproduksi wanita sering kali juga meliputi bagian payudara. Berikut penyakit pada sistem reproduksi manusia yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber

1. Vaginitis

Vaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit. Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau melalui perineum. Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus. Penderita vaginitis memiliki beberapa gejala yang bisa diamati. Beberapa gejala penyakit vaginitis seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.

2. Condiloma Accuminata

Condiloma Accuminata adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang disebabkan oleh virus yang tak asing lagi. Virus yang dimaksud adalah virus Human Papiloma.

Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil. Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera diobati. Hal ini dikarenakan obat condiluma accuminta bisa berkembang menjadi kanker pada organ lainnya seperti rahim wanita.

3. Kanker ovarium

Kanker ovarium juga termasuk ke dalam penyakit pada sistem reproduksi wanita. Penyakit ini berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil di dalam rahim.

Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista lutein, dan kista cokelat. Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang menjadi semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium.

Tumor ganas ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran besar dapat menyebabkan kelainan letak janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya. Berhati-hatilah kamu jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur karena itu merupakan gejala dari penyakit kanker ovarium.

4. Kanker serviks

Kanker serviks adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga umum terjadi. Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas.

Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).

5. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita. Meski pria juga memiliki payudara, namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudara wanita jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria.

 Prostatitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang umumnya sering terjadi adalah prostatitis. Prostatitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami infeksi.

Penyebab dari prostatitis adalah bakteri. Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella, dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

7. Epididimitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang disebabkan karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit tersebut adalah epididimitis. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis. Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyeri pada testis, ada darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria.

8. Sifilis

Penyakit pada sistem reproduksi lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema Pallium.

9. Gonorhea

Gonorhea atau kencing nanah juga merupakan penyakit reproduksi pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.

10. Hipogonadisme

Penyakit pada sistem reproduksi lainnya pada pria adalah hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin berkembang di perut.


Daftar Pustaka

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/a111827bd036753b61b3a63e7580e8a4.pdf

https://kumparan.com/berita-hari-ini/sistem-reproduksi-manusia-penjelasan-dan-bagian-bagiannya-1ughfzpdLNT/full


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/711/4/BAB%20II.pdf

https://www.liputan6.com/health/read/3915639/penyakit-pada-sistem-reproduksi-manusia-yang-harus-diwaspadai-kenali-jenis-jenisnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar